Archive for Februari 2015
Dampak Bahaya
Pergaulan Bebas Bagi Remaja
Disusun Oleh :
Adip Prasetyo (02)
Alwi Shihab (03)
Mustofa qumar (29)
Surya trisna P (36)
MTsN KANIGORO
KRAS KEDIRI
TAHUN PELAJARAN 2014-2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan
kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan laporan
Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak menemukan
kesulitan namun berkat bantuan dan bimbingan,penulis dapat menyelesaikan
penyusunan laporan ini Oleh karena itu kami banyak mengucapkan terima kasih
yang sebesar besarnya kepada:
1.
Bapak Moh Amak Burhanudin M.pd.i sebagai
Kepala Sekolah
2.
Bapak Sudarmaji, S.pd. sebagai Wali Kelas IXF
Dewan
guru Madrasah Tsanawiyah Kanigoro dalam menyelesaikan karya tulis yang telah
banyak membimbing dan mengarahkan kami dalam belajar di madrasah sebagai manusi
biasa kami menyadari karya tulis ini jauh dari kata sempurna.oleh karena
itu,dengan besar hati kami bersedia menerima kritikan dan saran dari berbagai
pihak agar dalam penyusunan laporan selanjutnya dapat menjadi lebih sempurna
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pergaulan
merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan
individu,dapat juga
oleh individu dengan kelompok. Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau kelompok guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya.Pergaulan ini kebanyakan terjadi pada seorang remaja.
oleh individu dengan kelompok. Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau kelompok guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya.Pergaulan ini kebanyakan terjadi pada seorang remaja.
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti
tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat
yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan
dewasa atau tua.Remaja diamana merupakan calon penerus bangsa yang diharapkan
dapat membangun dan memajukan bangsa dengan menerapkan nilai-nilai yang ada dalam Pendidikan. Namun, pada kenyataanya arus globalisasi yang
masuk ke Indonesia berdampak pada pola pikir dan gaya hidup remaja, yang
mengakibatkan terjadinya perubahan pada remaja di Indonesia saat ini.Karena
seorang individu atau remaja sukanya bergaul maka muncullah yang namanya
pergaulan bebaspada diri remaja.
Pergaulan
bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab manusia
adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan
hubungan antar manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal
relationship). bebas diidentikan sebagai
bentuk dari pergaulan luar batas atau bisa juga disebut pergaulan liar.
Pergaulan bebas juga dapat didefinisikan sebagai melencengnya pergaulan
seseorang dari pergaulan yang benar , pergaulan liar.
Cara
mengatasi masalah pergaulan bebas
1.
Pentingnya kasih sayang dan perhatian yang
cukup dari orang tua dalam hal dan keadaan apapun.
2.
Pengawasan dari orang tua yang tidak
mengekang. Pengekangan terhadap seorang anak akan berpengaruh terhadap kondisi
psikologisnya. Di hadapan orang tuannya dia akan bersikap baik dan patuh,
tetapi setelah dia keluar dari lingkungan keluarga, dia akan menggunakannya
sebagai pelampiasan dari pengekangan itu, sehingga dia dapat melakukan sesuatu
yang tidak diajarkan orang tuannya.
3.
Seorang anak hendaknya bergaul dengan teman
yang sebaya, yang hanya beda 2 atau
tahun baik lebih tua darinya. Hal tersebut dikarenakan apabila seorang
anak bergaul dengan teman yang tidak sebaya yang hidupnya berbeda, sehingga dia
pun bisa terpengaruh gaya hidupnya yang mungkin belum saatnya untuk dia jalani
1.2
RUMUSAN MASALAH
Ø Apakah Pengartian Pergaulan ?
Ø Apa Pengertian Remaja?
Ø Apa Pengertian Pergaulan bebas?
Ø Apa Faktor Penyebab Pergaulan Bebas?
Ø Apa Akibat yang di timbulkan?
Ø Bagaimanakah Solusi mencegah Pergaulan Bebas?
1.3
TUJUAN
Ø Untuk mengetahui pengertian pergaulan
Ø Untuk mengetahui pengertian Remaja
Ø Untuk mengetahui pengertian pergaulan bebas
Ø Untuk mengetahui Faktor Penyebab Pergaulan bebas
Ø Untuk Mengetahui Akibat yang Ditimbulkan Dari Pergaulan bebas
Ø Untuk Mengetahui Solusi Mencegah Pergaulan Bebas
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
PENGERTIAN PERGAULAN
Pergaulan
merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan
individu,dapat juga oleh individu dengan kelompok.Seperti yang dikemukakan oleh
Aristoteles bahwa manusia sebagai makhluk sosial (zoon-politicon), yang artinya
manusia sebagai makhluk sosial yang tak lepas dari kebersamaan dengan manusia
lain.Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian
seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan
kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif.
Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau kelompok
guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu
lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama
bagi remaja yang masih mencari jati dirinya. Dalam usia remaja ini biasanya
seorang sangat labil, mudah terpengaruh terhadap bujukan dan bahkan dia ingin
mencoba sesuatu yang baru yang mungkin dia belum tahu apakah itu baik atau
tidak.
2.2
PENGERTIAN REMAJA
Remaja
berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi
dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup
kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Remaja
sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan
anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Seperti yang dikemukakan oleh
Calon (dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat
transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak
lagi memiliki status anak Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa
yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa.
Masa
remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan
13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Sedangkan menurut Zakiah Darajat
(1990: 23) remaja adalah: masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa.
Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya
maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan
ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah
matang.
Hal
senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26) bahwa remaja (adolescene) diartikan sebagai masa perkembangan
transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan
biologis,kognitif,dansosial-emosional.
Batasan
usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21
tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 –
15 tahun = masa remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 –
21 tahun = masa remaja akhir. Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan
masa remaja menjadi empat bagian, yaitu masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa
remaja awal 12 – 15 tahun, masa remaja pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa
remaja akhir 18–21 (Deswita,2006:192).
Definisi
yang dipaparkan oleh Sri Rumini & Siti Sundari,
Zakiah Darajat, dan Santrock tersebut menggambarkan bahwa
masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak dengan masa dewasa dengan
rentang usia antara 12-22 tahun, dimana pada masa tersebut terjadi proses
pematangan baik itu pematangan fisik,maupun psikologis.Masa remaja merupakan
masa yang sangat penting, sangat kritis dan sangat rentan, karena bila manusia
melewati masa remajanya dengan kegagalannya, dimungkinkan akan menemukan
kegagalan dalam perjalanan kehidupan pada masa berikutnya. Sebaliknya bila masa
remaja itu diisi dengan penuh kesuksesan, kegiatan yang sangat produktif dan
berhasil guna dalam rangka menyiapkan diri untuk memasuki tahapan kehidupan
selanjutnya, dimungkinkan manusia itu akan mendapatkan kesuksesan dalam
perjalanan hidupnya.Dengan demikian, masa remaja menjadi kunci sukses dalam
memasuki tahapan kehidupan selanjutnya.
Masa
remaja dimulai dari saat sebelum baligh dan berakhir pada usia baligh. Oleh
sebagian ahli psikologi, masa remaja berada dalam kisaran usia antara 11-19
tahun. Adapula yang mengatakan antara usia 11-24 tahun. Selain itu, masa remaja
merupakan masa transisi (masa peralihan) dari masa anak-anak menuju masa
dewasa, yaitu saat manusia tidak mau lagi diperlakukan oleh lingkungan
keluarga dan masyarakat sebagian anak-anak, tetapi dilihat dari pertumbuhan
fisik, perkembangan psikis (kejiwaan), dan mentalnya belum menjukkan
tanda-tanda dewasa. Pada masa ini (masa remaja), manusia banyak mengalami
perubahan yang sangat fundamental dalam kehidupan baik perubahan fisik dan
psikis (kejiwaan dan mental). (Menurut Abdul, hal : 2, 2009).
2.3
PENGERTIAN PERGAULAN BEBAS
Pergaulan
bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab manusia
adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan
hubungan antar manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal
relationship).Pergaulan juga adalah HAM setiap individu dan itu harus
dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak boleh dibatasi dalam pergaulan,
apalagi dengan melakukan diskriminasi, sebab hal itu melanggar HAM. Jadi
pergaulan antar manusia harusnya bebas, tetapi tetap mematuhi norma hukum,
norma agama, norma budaya, serta norma bermasyarakat. Jadi, kalau secara medis
kalau pergaulan bebas namun teratur atau terbatasi aturan-aturan dan
norma-norma hidup manusia tentunya tidak akan menimbulkan ekses-ekses seperti
saat ini.
Pergaulan
bebas juga dapat didefinisikan sebagai melencengnya pergaulan seseorang dari
pergaulan yang benar , pergaulan bebas diidentikan sebagai bentuk dari
pergaulan luar batas atau bisa juga disebut pergaulan liar.
2.4 FAKTOR PENYEBAB PERGAULAN BEBAS
Ada
beberapa faktor – dan masih ada juga faktor yg lain – yang banyak mempengaruhi
terjadinya pergaulan buruk dari kalangan anak-anak muda, yakni:
1. Faktor Orang Tua
Para
orang tua perlu menyadari bahwa jaman telah berubah.System komunikasi, pengaruh
media masa, kebebasan pergaulan dan modernisasi di berbagai bidang dengan cepat
memepengaruhi anak-anak kita.Budaya hidup kaum muda masa kini, berbeda dengan
jamanpara orang tua masih remaja dulu. Pengaruh pergaulan yang datang dari
orang tuadalam era ini, dapat kita sebutkan antara lain:
Ø Faktor kesenjangan pada
sebagian masyarakat kita masih terdapat anak-anak yang merasa bahwa orang tua
mereka ketinggalan jaman dalam urusan orang muda. Anak-anak muda cenderung
meninggalkan orang tua, termasuk dalam menentukan bagaimana mereka akan
bergaul. Sementara orang tua tidak menyadari kesenjangan ini sehingga tidak ada
usaha mengatasinya.
Ø Faktor kekurang pedulian Orang
tua kurang perduli terhadap pergaulan muda-mudi. Mereka cenderung menganggap
bahwa masalah pergaulan adalah urusan anak-anak muda, nanti orang tua akan
campur tangan ketika telah terjadi sesuatu. Padahal ketika sesuatu itu telah
terjadi, segala sesuatu sudah terlambat
Ø Faktor ketidak mengertian kasus ini banyak terjadi pada para orang
tua yang kurang menyadari kondisi jaman sekarang. Mereka merasa sudah melakukan
kewajibannya dengan baik, tetapi dalam urusan pergaulan anak-anaknya, ternyata
tidak banyak yang mereka lakukan. Bukannya mereka tidak perduli, tetapi memang
mereka tidak tahu apa yang harus merekaper buat.
2.Faktor
Agama Dan Iman.
Agama
dan keimanan merupakan landasan hidup seorang individu. Tanpa agama hidup
mereka akan kacau, karena mereka tidak mempunyai pandangan hidup. Agama dan
keimanan juga dapat membentuk kepribadian individu. Dengan agama individu dapat
membedakan mana yang baik dan mana yang tidak. Tetapi pada remaja yang ikut
kedalam pergaulan bebas ini biasanya tidak mengetahu imana yang baik dan mana
yang tidak.
3.Perubahan
Zaman
Seiring
dengan perkembangan zaman, kebudayaan pun ikut berkembang atau yang lebih
sering dikenal dengan globalisasi. Remaja biasanya lebih tertarik untuk meniru
kebudayaan barat yang berbeda dengan kebudayaan kita, sehingga memicu mereka
untuk bergaul seperti orang barat yang lebih bebas.
4. Faktor Dari Kaum Sendiri.
Orang
Muda sebagai pelaku utama dalam pergaulan.tentunya harus yang pertama menyadari
akan kerawanan-kerawanan mereka dalam pergaulan.
Adapun beberapa factor yang
datang dari orang muda, yaitu:
1. Faktor Kesadaran Atau
Kedewasaan
Faktor
ini bukan hanya umurnya yang kurang, tetapi orang muda pada umumnya memang
memiliki kecenderungan belum memiliki modal yang cukup dalam mempertimbangkan,
memutuskan dan melakukan segala sesuatu, misalnya pengalaman belum cukup, usia
masih sedikit, kedewasaan belum penuh, pertimbangan belum matang, kurang
menyadari akan bahaya, cenderung meremehkan hal-hal yang sebenarnya penting,
belum dapat menghayati sakitnya akibat dari tindakan yang salah, sehingga sering
terjebak dalam langkah yang berbahaya. Ditambah lagi kecenderungan orang muda
ingin mencoba-coba sesuatu yang baru yang belum pernah dirasakan atau
dialaminya.
2. Faktor Budaya
Orang
muda cenderung menganggap bahwa pergaulan bebas adalah budaya orang muda jaman
sekarang. Mereka merasa pergaulan bebas adalah hak mereka. Mereka mengatakan
sekaranglah waktunya bergaul sebebas-bebasnya. Hal ini menimbulkan budaya
iseng. Daripada dikatakan tidak gaul, mereka akhirnya bergaul sebebas-bebasnya
3. Faktor Keseimbangan Hidup
Orang
muda memiliki potensi, tenaga, idealisme, semangat yang sedang bertumbuh dan
sedang mekar-mekarnya, termasuk nafsu seksualitanya, dll. Kondisi ini jika
tidak didukung prinsip-prinsip rohani yang kuat, penguasaan diri yang baik, dan
pendampingan dari seorag senior yang handal akan berakibat fatal. Maka banyak
kehidupan orang muda cenderung menjadi liar.
4. Faktor Keyakinan
Ini
sebenarnya faktor terpenting dalam membekali orang muda menjalani hidup. Orang
muda yang imannya tidak handal, memiliki kecenderungan untuk tidak berjalan
dalam jalan Tuhan, termasuk tidak berdoa untuk pergaulan mereka. Sebaliknya
yang imannya handal dan berjalan dalam jalan Tuhan, jelas akan menuai dalam
damai sejahtera.
2.5
AKIBAT YANG DITIMBULKAN DARI PERGAULAN BEBAS
Secara
umum akibat yang ditimbulkan dari pergaulan bebas ada3,antara lain:
a).
Bagi Diri Remaja Itu
Sendiri
Akibat
dari kenakalan yang dia lakukan akan berdampak bagi dirinya sendiri dan sangat
merugikan baik fisik dan mental, walaupun perbuatan itu dapat memberikan
suatu kenikmatan akan tetapi itu semua hanya kenikmatan sesaat saja. Kenakalan
yang dilakukan yang dampaknya bagi fisik yaitu seringnya terserang berbagai
penyakit karena karena gaya hidup yang tidak teratur. Sedangkan dalam segi
mental maka pelaku kenakalan remaja tersebut akan mengantarnya kepada
memtal-mental yang lembek, berfikirnya tidak stabil dan keperibadiannya akan
terus menyimpang dari segi moral dan endingnya akan menyalahi aturan etika dan
estetika. Dan hal itu kan terus berlangsung selama tidak ada yang mengarahkan.
b).
Bagi Keluarga
Anak
merupakan penerus keluarga yang nantinya dapat menjadi tulang punggung keluarga
apabila orang tuanya tidak mampu lagi bekerja. Dan oleh para orang tuanya
apabila anaknya berkelakuan menyimpang dari ajaran agama akan berakibat terjadi
ketidak harmonisan didalam kekuarga, komunikasi antara orang tua dan anak akan
terputus. Dan tentunya ini sangat tidak baik, Sehingga mengakibatkan anak
remaja sering keluar malam dan jarang pulang serta menghabiskan waktunya
bersama teman-temannyauntuk bersenang-senang dengan jalan minum-minuman keras,
mengkonsumsi narkoba dan narkotika.Dan menyebabkan keluarga merasa malu serta
kecewa atas apa yang telah dilakukan oleh remaja. Yang mana kesemuanya itu
hanya untuk melampiaskan rasa kekecewaannya saja terhadap apa yang terjadi
dalam kehidupannya.
c).Bagi
Lingkungan Masyarakat
Di
dalam kehidupan bermasyarakat sebenarnya remaja sering bertemu orang dewasa
atau para orang tua, baik itu ditempat ibadah ataupun ditempat lainnya, yang
mana nantinya apapun yang dilakukan oleh orang dewasa ataupun orang tua itu
akan menjadi panutan bagi kaum remaja. Dan apabila remaja sekali saja berbuat
kesalahan dampaknya akan buruk bagi dirinya, dan keluarga. Sehingga masyarakat
menganggap remajalah yang sering membuat keonaran, mabuk-mabukkan ataupun
mengganggu ketentraman masyarakat mereka dianggap remaja yang memiliki moral
rusak. Dan pandangan masyarakat tentang sikap remaja tersebut akan jelek Dan
untuk merubah semuanya menjadi normal kembali membutuhkan waktu yang lama dan
hati yang penuh keikhlasan.
2.6
SOLUSI PENCEGAHAN PERGAULAN BEBAS
Pergaulan
bebas memang sangat meresahkan, tidak hanya orang tua saja, tetapi masyarakat
pun juga dibuatnya resah. Hal ini dapat dikurangi bahkan dapat dicegah dengan
cara – cara berikut :
1. Pentingnya
kasih saying dan perhatian yang cukup dari orang tua dalam hal dan keadaan
apapun.
2. Pengawasan dari orang tua yang tidak
mengekang. Pengekangan terhadap seorang anak akan berpengaruh terhadap kondisi
psikologisnya. Di hadapan orang tuannya dia akan bersikap baik dan patuh,
tetapi setelah dia keluar dari lingkungan keluarga, dia akan menggunakannya
sebagai pelampiasan dari pengekangan itu, sehingga dia dapat melakukan sesuatu
yang tidak diajarkan orang tuannya.
3.
Seorang anak hendaknya bergaul dengan
teman yang sebaya, yang hanya beda 2 atau 3 tahun baik lebih tua darinya. Hal
tersebut dikarenakan apabila seorang anak bergaul dengan teman yang tidak
sebaya yang hidupnya berbeda, sehingga dia pun bisa terpengaruh gaya hidupnya
yang mungkin belum saatnya untuk dia jalani.
4.
Pengawasan yang lebih terhadap media
komunikasi, seperti internet, handphone, dan lain-lain.
5. Perlunya bimbingan kepribadian bagi seorang
anak agar dia mampu memilih dan membedakan manayang baik untuk dia maupun yang
tidak baik.
6.
belajaran agama yang diberikan sejak
dini, seperti beribadah dan mengunjungi tempat ibadah sesuai agamanya.
BAB III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Pergaulan
mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu.
Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan
yang positif maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat
berupa kerjasama antar individu atau kelompok guna melakukan hal – hal yang
positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan
bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari
jati dirinya.
Dalam
usia remaja ini biasanya seorang sangat labil, mudah terpengaruh terhadap
bujukan dan bahkan dia ingin mencoba sesuatu yang baru yang mungkin dia belum
tahu apakah itu baik atau tidak. Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang
jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa
atau tua. Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara
12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga,
yaitu 12 – 15 tahun = masa remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja
pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa remaja akhir. Tetapi Monks, Knoers, dan
Haditono membedakan masa remaja menjadi empat bagian, yaitu masa pra-remaja 10
– 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15 tahun, masa remaja pertengahan 15 – 18
tahun, dan masa remaja akhir 18–21.
Akibat yang ditimbulkan pada
pergaulan bebas yaitu:
a).
Bagi Diri Remaja Itu Sendiri
Kenakalan
yang dilakukan yang dampaknya bagi fisik yaitu seringnya terserang berbagai
penyakit karena karena gaya hidup yang tidak teratur. Sedangkan dalam segi
mental maka pelaku kenakalan remaja tersebut akan mengantarnya kepada
memtal-mental yang lembek, berfikirnya tidak stabil dan keperibadiannya akan
terus menyimpang dari segi moral dan endingnya akan menyalahi aturan etika dan
estetika.
b).
Bagi Keluarga
Para
orang tuanya apabila anaknya berkelakuan menyimpang dari ajaran agama akan
berakibat terjadi ketidak harmonisan didalam kekuarga, komunikasi antara orang
tua dan anak akan terputus.
c).Bagi
Lingkungan Masyarakat
Masyarakat
menganggap remajalah yang sering membuat keonaran, mabuk-mabukkan ataupun
mengganggu ketentraman masyarakat mereka dianggap remaja yang memiliki moral
rusak. Dan pandangan masyarakat tentang sikap remaja tersebut akan jelek Dan
untuk merubah semuanya menjadi normal kembali membutuhkan waktu yang lama dan
hati yang penuh keikhlasan.
3.2
SARAN
Semoga dengan makalah ini anda dapat memahami makna materi yang saya
bahas.Setelah memahaminya janganlah berbuat menyimpang atau suka bergaul bebas
karena itu dapat merusak nama baik dirimu,keluarga,dan dilingkungan
masyarakatmu sendiri.
3.3
PENUTUP
Alhadulillah atas karunia Allah
SWT ,kerjasama dan kesabaran pembimbing juga motivasi dari semua pihak sehingga
penyusun berhasil menyelesaikan kamya tulis yang semoga bermanfaat khususnya
bagi penyusun dan umumnya bagi para pembaca semua amiiinnn……
DAFTAR PUSTAKA
Enterprise,Quantum.2010.Etika
pergaulan remaja dalam pandangan.
http://dunia
remaja
gg.blogspot.com/2010/10/etika-pergaulan-remaja-dalam-pandangan.html.Akses.November
2012
Gunarso,singgih D.1988.Psikologi
perkembangan.Jakarta:PT Gramedia
Islamsinia,Sabila.2010.psikologi
remaja dan krakteristik
http://dunia remaja
gg.blogspot.com/2010/10/psikologi-remaja-karakteristik-dan html.Akses:Desember
2010.
Adifprasetyo.blogspot.com
Kartono,Kartini.1988. psikologi remaja.Bandung:PT.Rosda Karya